Kamis, 28 April 2011

PUISI

Embun Pagi
Karya : Afifah Lufianti


Menatap butir-butir peluh di wajahmu
Sayu matamu masih nampak merasa tegar
Sekuat tenaga mengikuti arah roda waktu
Terus berjalan sampai di akhir penghabisan
fajar di pagi hari
Mengantarkan embun pagi di pucuk dedaunan
Kau pun kembali bersiap untuk kembali bergulat dengan nasib
keadaan yang membuatmu tak ingin berhenti berjuang
Setiap pagi
Embun pagi yang selalu kau tunggu
Untuk mengantarmu kembali berjalan
Menapaki jalan-jalan kehidupan
Ayah
Saat embun pagi di suatu waktu
aku tak ingin melihatmu bergegas
Aku ingin kau beristirahat sejenak
Nikmatilah secangkir teh buatanku
Sambil melihat embun pagi
Yang perlahan turun dari pucuk-pucuk dedaunan

1 komentar: